judul: /1/ Ramen Tonkotsu yang Lembut, mulai dialog: narasi dari Rin: "pita berenda", "rok dengan pannier untuk membuat itu lebih centil", "dengan aroma manis dari bunga-bungaan", "makan kue dan manisan yang imut", "itu adalah hal-hal yang tak ingin kuhancurkan sebagai lolita", "...atau itu yang kupikir dulu", pelayan: "makanannya telah siap!"
pelayan: "ramen tonkotsu dengan saus kecapnya dan banyak tambahan lainnya!", "enak dimakan selagi panas!", Rin ngiler ke ramen tersebut, Rin: "hari ini, aku akan menghancurkan citraku itu"
beberapa jam sebelumnya, kue pie yang imut dihidangkan: gadis A: "lucunya", "festival stroberi tahun ini seru juga ya", gadis B: "topingnya juga lucu sekali", "sayang sekali kalau dimakan", Natsuko Suzuki (umur 20 tahun), panggilan Rin: "hmm" sembari menikmati makanan imut tersebut
gadis A: "Rin-chan malah sudah makan duluan", Rin: "habisnya enak sih...", mereka berpisah setelah selesai makan-makan tersebut, perut Rin berbunyi tanda lapar, Rin menggerutu: "aku masih lapar", narasi Rin: "aku sudah setengah tahun berlolita, tapi aku masih belum biasa untuk hanya makan makanan imut seperti tadi terus", Rin: "makan apa lagi sebelum pulang?", "apa beli roti dan danish saja?", Rin melihat ke sebuah toko, toko ramen motosukeya
perut Rin kembali berbunyi, dan situasi kembali ke halaman pertama, Rin di depan ramen tersebut: "uuuh... baunya membuat perutku berbunyi", "ketika aku mulai berlolita, aku berjanji untuk menjauhi makanan tidak imut seperti ini", "...tapi bau bawangnya", "untuk kali ini saja", "selamat makan!" ucap Rin berdoa, "dari kuahnya dulu..."
Rin mencucup kuahnya, kemudian ia mengambil mienya dan mengisapnya, ia menyadari bahwa ada rambut yang nyasar kemakan, dia mengambil ikat rambut dan mengikatnya
ia lanjut memakan mienya, orang-orang di sekitarnya melihatnya makan dengan lahap, ia mengisap semua kuahnya
"hah!" ucap Rin, orang lain berkomentar: "bagus kamu, makannya banyak", "bahkan anak kecil bisa makan ramen sebanyak itu", Rin terkejut tersadar dan berlari kecil keluar, Rin setelah di luar: "enak sekali", "apakah aku akan datang lagi?", Rin membantah perkataan dia sendiri: "nggak! nggak! nggak! ini cuma kali ini saja", "aku hanya akan makan makanan yang imut saja", narasi: "mulailah konflik pada hari-hariku antara menjadi lolita dan kesukaanku kepada makanan"