Iya, dari internet. Tepatnya dari dan/atau menggunakan
Tesaurus,
KBBI, Wiktionary, dan Korpus (
Leipzig,
KOIN), serta "pengetahuan dan kamus pribadi".
Ambil contoh kata sawan. Dalam KBBI, kata "
epilepsi" memiliki keterkaitan dengan ayan dan sawan. Saya tidak begitu saja menggunakan kata tersebut, saya cari dulu makna dan bagaimana semestinya kata tersebut digunakan.
Ambil contoh lagi istilah
mahadatuk. Istilah itu, seperti yang pernah saya tuliskan pada halaman kredit, terinspirasi dari takarir bahasa Malaysia untuk film
Avatar 2, tepatnya istilah
mahaibu (The Great Mother). Istilah tersebut tidak ada dalam kamus, bahkan dalam percakapan sehari-hari.
Istilah
mahadatuk saya kreasikan dengan mempertimbangkan konteks penggunaan dan bisa tidaknya istilah tersebut dipahami oleh awam. Di situlah peran "pengetahuan pribadi" diperlukan. Istilah
mahadatuk berasal dari kata
datuk, yang dalam konteks ini berarti kakek atau orang yang dituakan, diberikan prefiks
maha- yang berarti agung, mulia, atau besar.
Sebelum menetap dengan
mahadatuk, saya sempat menggunakan Sang Engku yang Mulia. Selain berlibat di mulut dan makan banyak tempat, ia juga tidak tepat secara makna jika disandingkan dengan kata asalnya, yakni
idainaru ojiisama, yang secara harfiah berarti kakek yang agung. Oleh karena itu, setelah manga
Shadows House ini tamat, saya akan membenahi dan merilis ulang tiap bab yang saya unggah di MangaDex.
Pengkreasian istilah
nirkuasa pun telah meniti proses yang serupa, begitu pula untuk kata dan/atau istilah baru yang akan saya gunakan ke depannya.
Terima kasih sudah mau membaca.